Rabu, 20 Desember 2017

PENGOLAHAN TANAH SAWAH


PENGOLAHAN TANAH SAWAH

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang begitu luas. Luas daratan sekitar 188,20 juta Ha dan memiliki kandungan sumber daya lahan yang sangat bervariasi. Dari luas daratan tersebut, yang dapat digunakan dalam bidang pertanian sekitar 100,7 juta Ha yang meliputi lahan sawah, tegalan, lahan tanaman tahunan. Pertanian merupakan proses produksi biologis yang melibatkan makhluk hidup dan bahan organis yang berinteraksi dengan lingkungannya. Makhluk hidup tersebut antara lain tanaman, hewan, maupun organisme yang memanfaatkan energi, hara mineral dan bahan lain yang disediakan oleh alam semesta. Manusia melalui usaha dan upaya melakukan kreatifitas untuk memanfaatkan proses produksi, baik mulai dari kegiatan awal kegiatan pertanain seperti pengolahan tanah, hingga pasca budidaya.
Kegiatan pengolahan lahan sawah merupakan kegiatan yang memiliki beberapa tahapan yang bertujuan untuk menggemburkan dan melembekkan tanah supaya tanah tersebut dapat ditanami tanaman padi dengan ketentuan-ketentuan cara yang akan dilakukan. Pengolahan tanah dapat dipandang menjadi suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. Tujuan dari pengolahan sawah untuk meciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis yang yang lebih baik sampai kedalaman tertentu. Kegiatan pengolahan tanah dapat dilakukan dilahan kering maupun dilahan basah tergantung dengan komoditas yang akan ditanam oleh lahan tersebut.


Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Istilah tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi, tetapi merupakan istilah umum seperti halnnya tanah hutan, tanah perkebunan, tanah pertanian dan  sebagainya. Sawah yang airnya berasal dari irigasi disebut sawah irigasi sedang yang menerima langsung dari air hujan disebut sawah tadah hujan. (Palembang dkk, 2013).
Sawah merupakan salah satu bentuk penggunaan lahan yang sangat strategis karena lahan tersebut merupakan sumber daya utama untuk memproduksi padi/beras, yang merupakan pangan pokok utama bagi Indonesia. Tanah sawah dapat berasal dari tanah kering yang diairi kemudian disawahkan, atau dari tanah rawa-rawa yang “dikeringkan” dengan membuat saluran-saluran drainase. Sawah yang airnya berasal dari air irigasi disebut sawah irigasi, sedang yang menerima langsung dari air hujan disebut sawah tadah hujan. Di daerah pasang surut ditemukan sawah pasang surut, sedangkan yang dikembangkan di daerah rawa-rawa lebak disebut sawah lebak (Agus dkk, 2004).
Tanah sawah berbeda dengan tanah lahan kering. Ciri utama tanah sawah adalah identik dengan genangan air dalam waktu yang lama.  Penggenangan tanah menyebabkan terjadinya perubahan sifat kimia,  fisika dan biologi tanah. Kondisi inilah yang membedakan lahan sawah dengan lahan kering. Penggenangan tanah untuk lahan persawahan dapat menyebabkan perubahan permanen pada sifat-sifat tanah asal yang selanjutnya dapat menyebabkan perubahan tingkat perkembangan profil tanah dan klasifikasi tanah (Rajamuddin, 2009).
Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk, akibat pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi menjadi lapuk, mineral-mineralnya terurai (terlepas), dan kemudian membentuk tanah yang subur. Tipe penggunaan lahan sangat peting bagi semua jenis tanah untuk menjaga kesuburann tanah. Tanah sawah berbeda dengan tanah lahan kering. Ciri utama tanah sawah adalah identik dengan genangan air dalam waktu yang lama (Saridevi, 2013).
Faktor penyebab kurangnya produktivitas pertanian ini adalah sumber daya manusia dan minat di bidang pertanian yang masih sangat rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya. Mayoritas petani di  Indonesia masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan lahan pertanian sehingga mengakibatkan kalah bersaing. Merubah kebiasaan petani merupakan hal yang sangat sulit dilakukan (Sinaga, 2012). 
Pengolahan tanah dapat mengurangi pembentukan panas dan memecahkan saluran-saluran kapiler dalam tanah. Lapisan yang diolah akan mengering dengan cepat, tapi kelembapan dibawah dapat terkonservasi dengan lebih baik. Pengolahan tanah  dapat menciptakan kondisi yang mendukung perkecambahan benih dan mungkin dapat memerangi gulma dan hama ataupun untuk membantu mengendalikan laju erosi (Reijntjes dkk, 2011).
Beberapa wilayah di Indonesia masih mengandalkan air hujan untuk usaha pertanian seperti pada sawah tadah hujan. Produktifitas sektor tersebut bergantung pada keberadaan air hujan sebagai input pertanian. Sawah tadah hujan mampu memiliki potensi untuk menggantikan sawah beririgasi teknis yang berubah fungsi tata guna lahannya seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Potensi tersebut harus dikembangkan dalam mendukung ketahanan pangan nasional (Roseline, 2009).
Persiapan lahan telah menjadi komponen integral dari sistem produksi tanaman sejak awal pertanian. Proses mengolah atau mempersiapkan tanah itu sangat halus dengan penemuan bajak pertama oleh Cina pada abad keenam SM, dan sejak itu, berbagai jenis peralatan pengolahan tanah dan sistem telah dikembangkan untuk persiapan persemaian dan budidaya (Mohammadi, 2012).
Pengelolaan tanah dan air merupakan kunci keberhasilan usahatani. Dengan upaya yang sungguhsungguh, lahan pasang surut ini dapat bermanfaat bagi petani dan masyarakat luas. Tujuan pengelolaan lahan  adalah : mengatur pemanfaatan sumber daya lahan secara optimal, mendapatkan hasil maksimal, mempertahankan kelestarian sumber daya lahan (Adhi dkk, 1997).

Senin, 18 Desember 2017

Ekonomi pertanian

Ekonomi pertanian

KELAHIRAN ILMU EKONOMI PERTANIAN
Akhir abad 19 ( adanya depresi pertanian
Di AS : RURAL ECONOMICS (1892)
(
ECOKOMICS OF AGRICULTURE (1901)
(
FRAM MANAGEMENT (1903)
(
AGRICULTURAL ECONOMICS (1910)

Di Eropa : Ilmu Ekonomi Pertanian lahir sebagai cabang ilmu pertanian.
Di Indonesia : - Mula-mula dilahirkan pada Fakultas Pertanian ( merupakan “Aspek sosial ekonomi” dari Hukum Pertanian (1950).
Selanjutnya juga diberikan pada Fakultas- Fakultas lain seperti: Hukum, Sosial, politik dan Ekonomi.
Jadi Hukum Ekonomi Pertanian mulai ada/dikembangkan di Indonesia pada tahun 1950.
Definisi : Ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena dan persoalan-persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bidang pertanian baik mikro maupun makro.
Sifat-sifat Hukum Ekonomi Pertanian:
 Dapat didekati secara mikro maupun secara makro.
Secara Mikro ( berhubungan dengan aspek sosial ekonomi perilaku petani baik dalam proses produksi maupun pemasarannya.
Secara Makro ( berhubungan dengan perekonomian secara nasional, dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, konsumsi, investasi, lapangan pekerjaan, pembangunan ekonomi dan sebagainya. Juga pendapatan nasioanal pada saat ini perekonomian Indonesia masih bersifat perekonomian agraris maka Hukum Ekonomi Pertanian merupakan alat analisis untuk memahami persoalan-persoalan dalam pembangunan ekonomi. 
Berhubungan erat dengan ilmu-ilmu kemasyarakatan dan sosial, misal : sosiologi, psikologi, hukum, politik, geografi dan sebagainya.
Hal ini dikarenakan faktor sosiologis, tradisi dan sebagainya memegang peranan penting dalam perilaku manusia yang berhubungan dengan persoalan-persoalan bidang pertanian.

Pertanian Dalam Perekonomian Indonesia:
Ciri-ciri Umum Pertanian Indonesia:
Pertanian Tropika ( dekat katulistiwa)
( mempengaruhi iklim ( mempengaruhi komoditas .yang dibudidayakan
Kepulauan ( sub sektor perikanan sangat potensial
Begunung-gunung(mempengaruhi ketinggian tempat ( terjadi variasi topografi ( variasi suhu ( mempengaruhi jenis komoditas/ varietas yang dibudidayakan
Curah hujan tinggi ( karena berada diantara 2 samudera) ( mempengaruhi iklim ( mempengaruhi jenis komoditas dan ternak ( banyak hujan
Pembagian Bidang Pertanian
Pertanian Dalam Arti Luas:
Pertanian dalam arti sempit ( termasuk pertanian rakyat) ( tanaman pangan, tanaman perdagangan ( tanaman semusim.
Perkebunan ( perkebunan rakyat dan perkebunan besar )
Kehutanan
Peternakan
Perikanan ( perikanan darat dan laut )
Dilihat dari profil usahanya, usaha di bidang pertanian dibagi/ dikelompokan menjadi dua :
Usaha tani Pertanian Rakyat
Perusahaan Pertanian
Kedua kelompok produsen tersebut memiliki ciri-ciri/ profil yang berlainan.


Usaha Tani rakyat

Tujuan Utama usaha ( pendapatan keluarga yang maksimal
Luas Lahan ( sempit
Menggunakan teknologi dan manajemen modern
Sebagian/ seluruh produk yang dihasilkan untuk konsumsi keluarga (tanaman pangan)
Perusahaan Pertanian
Tujuan Utama usaha ( Keuntungan maksimal
Luas Lahan ( luas
Menggunakan teknologi dan manajemen beruntutan
Seluruh produk yang dihasilkan untuk dijual  (tanaman perkebungan dan perdagangan)


Peranan Sektor Pertanian

Indonesia masih disebut Negara agraris karena sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.
Ahal tersebut disebabkan oleh:
Banyaknya penduduk/ tenaga kerja yang hidup/ bekerja pada sektor pertanian.
Kontribusi sektor pertanian dalam pendapatan nasional masih besar
Nilai ekspor yang berasal dari sektor pertanian juga masih besar. 
Kelebihan sektor pertanian ( “Renewable” ( dapat diperbaharui).
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian sampai saat ini memang masih dominan namun jika dilihat dari waktu ke waktu semakin menurun peranannya.

Sabtu, 09 Desember 2017

PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF SAMBUNG



PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF SAMBUNG

Grafting merupakan salah satu cara untuk memperbanyak tanaman dengan jalan memersatukan (menyambung) 2 bagian tanaman sehingga melekat satu sama lain dan tumbuh merupakan satu tanaman. Bagian atas dari tanaman yang baru ( bagian yang disambungkan/ditempelkan) disebut scion, sedang bagian bawah disebut stock atau understam atau batang bawah. Apabila scion merupakan bagian kecil dari kulit pohon yang mengandung satu tunas, maka grafting disebbut budding (menempel, okulasi). Dengan eting- eting dan budding atau penyambungan dan okulasi ini maka tanaman yang baru memiliki sifat-sifat campuran dari kedua induknya, oleh karena itu penyambungan dan okulasi dpat dipergunakan antara lain untuk;
a)      Mempertahankan sifat-sifat klon suatu tanaman yang tidak mudah dikembangkan denga stek, layering atau perkembangbiakan aseksual/vegetative yang lain
b)      Memperoleh sifat-sifat baik dari kedua induknya
c)      Memperoleh bentuk pertumbuhan tanaman tertentu
d)     Memperoleh keuntungan tertentu dari stock, misalnya berakar kuat, dalam, tahan terhadap hama atau penyakit, dan sebagainya.
e)      Memperbaiki kerusakan-kerusakan bagian tanaman
f)       Mempelajari penyakit yang disebabkan oleh virus.
Berhasil atau tidaknya penyambungan dipengaruhi beberapa faktor anatara lain:
a)      Penyesuaian antara dua bagian tanaman pokok(icompatibilitas)
b)      Temperature dan kelembaban
c)      Aktivitas pertumbuhan stock
d)     Teknik pekerjaan
e)      Kontaminasi virus,hama,penyakit selama dilakukan penyambungan/eting dan okulasi.
Tidak semua tanaman dapat disambung atau diokulasi dengan mudah. Pada umumnya terbatas pada tanaman-tanaman dikotil saja.
            Hal ini disebabkan karena untuk berhasilnya dari okulasi diperlukan adanya jaringan khalus yang dihasilkan didekat daerah cambium dari kedua bagian tanaman yang dismabungkan tersebut. Oleh karena itu dalam menggabungkan dua tanaman ini, kambi dari stock dan scion harus bersentuhan. Selain itu scion dan stock harus mempunyai hubngan keluarga (sistimatik) yang dekat, paling jauh dua bagian tanman tersebut sati family. Dengan ini maka adanya incompatibilitas dapat dihindari. Apabila satu minggu setelahpenyambungan  dan penempelan scion terlihat masih dalam keadaan segar, maka dapat dikatakan pekerjaan okulasi dan penyambungan tersebut berhasil. Disamping itu tempat penyambunga terjadi pembentukan khalus. Apabila dibuat penampang melintang pada tempat sambungan dan dilihat dibawah mikroskop, dalam jaringan khalus terbentuk cambium baru dengan xylem dibagian dalam dan ploem dibagian luar. Penyambungan da beberapa macam antara lain:
1.      Whip atau Tognoe Grafting: cara ini terutama dipergunakan untuk bahan-bahan yang relative kecil dengan diameter 0,8-1,25 cm
2.      Side grafting: scion hanya disambungkan pada sebelah sisi stock yang pada umumnya stock mempunyai diameter yang lebih besar dari scion.
3.      Bride grafting: penyambungan secara jembatan
4.      Root grafting: penyambungan akar
5.      Top grafting : penyambungan pucuk

C.Bahan dan Alat
            Bahan : tanaman-tanaman sevarietas, sespecies, segenarasi.
            Sefarietas misalnya:
·         Manihot glaziofil x Manihot utilisima
·         Morus alba           xMorus multicualis
·         Lycopersicum esculentum mill  x Solanum Melongena L
Alat : pisau,tali agel, raffia
        D.Cara Kerja                           
1.      Pilihlah dua tanaman yang sama besarnya
2.      Potonglah bagian pucuk 10-20 cm tergantung dari pada besarnya batang, pucuk ini digunakan untuk scion/entries
3.      Apabila scion ini berdaun banyak, supaya dikurangi agar penguapan tidak terlalu banyak
4.      Bagian pangkal scion diptong membentuk huruf V
5.      Kedua tanaman yang telah dipotng ujungnya digunakan untuk stock
6.      Stock dibelah ke bawah (ditengah-tengah) sepanjang 1-2 cm
7.      Tergantung pada besarnya batang
8.      Sisipkan scion pada stock, kemudian ikatlah dengan tali
9.      Pengikatan tidak boleh terlalu kuar tetapi juga tidak bolelh kendor, sehingga scion tidak mudah jatuh.


PERBANYAKAN TANAMAN SECARA STEK


PERBANYAKAN TANAMAN SECARA STEK

            Stek merupakan cara memperoleh tanaman dengan sebagian batang sehelai daun ,sepotong daun,atau akar yang di siapkan atau di ambil dari tanaman induk. Banyak penelitian yang telah di lakukan untuk memperlihatkan tentang pengunaan zat kimia tertentu untuk merangsang pertumbuhan akar pada stek.Beberapa zat kimia yang telah di coba antara lain:Indol Acetid (IAA),Indol Butyric Acid(IBA),Napthalcna Acctid Acid(NAA).Bahan kimia ini tidak hanya membantu mempercepat menyembuhkan luka dan memproduksi akar,tetapi juga mempercepat perkembangan dan memperbanyak  jumlah akar.Pengunaan pengatur tumbuh harus dengan konsentrasi yang tepat karena masing –masing tanaman membutuhkan konsentrasi optimum yang berbeda.Untuk memudahkan pengaturan ini maka di gunakan roton  F yang bahan aktifnya berupa IBA dengan dosis berupa tepung atau bubuk ,dapat di gunakan secara langsung atau dapat di gunakan sebagai cariran larutan.
            Adapun prisip penurusan atau pnyetekan adalah mengatifkan pembelahan sel-sel jaringan basal turus agar terbentuk khalus yang akhirnya khalus akan berkembang menjadi akar ,kelebihan cara stek yaitu kita bisa mendapatkan tanaman dalam jumlah yang besar dalam jumlah yang beasar dalam jumlah yang relatif singkat.Hal ini di sebabkan dalam pohon dapat di peroleh beratus-ratus bahan materi stek dan juga dengan mengunakan hormone perangsang perakaran ,kita mendapatkan perakaran baru yang lebih cepat.


C. Persiapan
Bahan:umbi-umbian dan batang sirsak
Alat:pisau,polybag.cetok

D. Cara kerja

         


 

   Cara kerja perbanyak  stek meliputi pemilihan turus dari tunas /cabang wiwilan yang berwarna hijau kecoklatan yang berdiameter sebesar pensil ,potong turus atau stek tersebut dan di usahakan luka basal sekecil mungki atau di potong miring agar permukaanya lebih luas sehingga keluarnya akar lebih banyak.segera setelah di potong satu ruas,2 ruas ,3 ruas(kurang lebih 15 cm)basal turus atau stek di celupkan pada zat pengatur tubuh yang telah di siapakan sebelumnya (kurang lebih 5 detik sebelumnya).Kering angin sebentar agar larutan bisa meresap pada basal stek,baru kemudian di tanam pada media pasir sedih yang telah di lubangi lebih dahulu(agar basal stek tidak busuk dan larutan tidak hilang)dengan jarak tanam 5-10 cm.

>

PERBANYAKAN TANAMAN CARA VEGETATIF (MENCANGKOK)


PERBANYAKAN TANAMAN CARA VEGETATIF
(MENCANGKOK)

Permasalahan perbanyakan tanaman yang lazim disebut pembibitan tanaman merupakan usaha atau cara menghasilkan bibit tanaman. Pengadaan bibit tanaman dapat digolongkan menjadi dua, yakni usaha bersifat komersial dan non komersial. Pengadaan bibit yang bersifat komersial adalah pengadaan bibit dalam jumlah besar guna memperoleh nilai lebih dari pengusahaannya sedangkan pengadaan bibit yang bersifat non komersial adalah pengadaan bibit yang hanya ditujukkan untuk keperluan sendiri atau diberikan kepada tetangga dan kenalan untuk memenuhi permintaan mereka (Kalie, 2000).
Secara teknis perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua, perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan secara kawin. Perbanyakan vegetatif disebut juga perbanyakan secara tak kawin. Salah satu perbanyakan secara vegetatif ini adalah dengan cara mencangkok, bahkan cangkok merupakan suatu cara perbnayakan tanaman paling tua di dunia. Cara ini tergolong mudah dan sederhana, suatu cabang muda saat masih di pohon diusahakan dapat berakar, kemudian stelah berakar cabang dipotong dan ditanam sebagai suatu tanaman baru (Kalie, 2000).
Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalny mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar,jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu biji,jambu air,jambu monyet), dilema, belimbing manis, lengkeng dan sebagainya. Selain tanaman buah-buahan, tanaman hias bisa juga dicangkok, misalnya bunga sakura, kemuning, soka, nusa indah, bugenvil, cemara dan sebagainya (Wudianto, 1998).
Keuntungan penggunaan teknik pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan yang didapat mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya, tidak memerlukan peralatan khusus, alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk produksi bibit dalam skala besar, produksi bibit tidak tergantung pada ketersediaan benih/musim buah, bisa dibuat secara kontinyu dengan mudah sehingga dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang dihasilkan dengan cara vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan melebar, namun lama kelamaan akan berkembang dengan baik seperti tanaman dari biji, umumnya tanaman akan lebih cepat bereproduksi dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji. Pembibitan secara vegetatif sangat berguna untuk pengembangan bank klon (konservasi genetik), kebun benih klon, perbanyakan tanaman yang penting hasil persilangan terkendali, misalnya hybrid atau steryl hybrid yang tidak dapat bereproduksi secara seksual, perbanyakan masal tanaman terseleksi (Adinugraha, 2007).


B.     Alat dan Bahan
·         Bahan : media tanam
·         Alat : pisau
                        Tali rafia
          Plastik transparan atau sabut kelapa

C.    Cara Kerja
1.      Carilah dahan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
2.      Ukurlah dari batang pohon paling sedikit 10cm
3.      Kupaslah kulit dahan yang akan di cangkok sekelilinngnya dengan panjang kupasan ± 5 cm
4.      Setelah selesai dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering
5.      Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
6.      Selanjutnya, bungkuslah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh
7.      Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari
8.      Setelah banyak akar timbuh, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di dalam tanah

PENGARUH KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT


PENGARUH KEDALAMAN TANAM TERHADAP
PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT

       I.        
Perkecambahan Merupakan permulaan proses tumbuhnya embrio yang sebelumnya dalam keadaan istirahat. Biji akan berkecambah apabila syarat yang dibutuhkan untuk perkecambahan terpenuhi. Meskipun demikian perkecambahan biji tersebut sering kali mengalami hambatan yang disebabkan oleh baik factor dalam (keadaanbijiitusendiri) maupun fakto rluar (antara lain adanya air, O2, cahaya, suhu) yang tidak sesuai.
Tanah Merupakan suatu sistem komplek yang terdiri dari 4 komponen :batu-batuan (mineral) bahanorganik, air, danzat yang larut serta, jumlah di dalam tanah sangat bervariasi. Begitu juga keadaan udaranya. Dimana keadaan ini dapat dikatakan berlebihan dengan keadaan udara. Berbeda dengan keadaan udara didalam tanah, komposisi udara didalam tanah bervariasi. Makin kedalam kandungan O2 makin rendah, sedangkan kandungan CO2 semakin tinggi. Kekurangan O2 didalam tanah ini tidak dapat diganti dengan segera karena berada diruang sinabung. Disamping itu didalamtanah bermacam-macam organisme seperti misalnya :bakteri, jamur, cacing, dll, kesemuanya ini baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan biji terancam.
Perkecambahan yang berhasil baik biasanya terjadi hanya pada kedalaman tanah tertentu. Beberapa jenis tanaman tertentu mampu untuk timbul apabila mereka berkecambah pada permukaan tanah, tetapi sebagai pedoman ialah biji-biji tanaman tersebut sebaiknya ditutup dengan tanah untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya dan mencegah gangguan binatang. Penanaman benih yang terlalu dalam menyebabkan bibit yang tumbuh dalam keadaan lemah.



    I
 Persiapan
a.      Bahan :
o   Biji kacang hijau
b.      Alat :
o   Cetok
o   Penggaris
o   Timbangan
o   Ember
o   Polibag/pot tanah yang diameternya sama
 IV.            Cara Kerja
1.      Isilah pot-pot dengan tanah yang sama bertanya dan ratakan/kurang lebih 2 cm didalam permukaan pot.
2.      Basahitanahtersebutdengan air hinggakapasitaslapang.
3.      Tanamkan biji crop yang sudah disediakan tersebut dengan kedalaman yang sudah ditentukan yaitu :1 cm, 5 cm, dan 10 cm dari permukaan tanah.
4.     

PERSEMAIAN KERING


PERSEMAIAN KERING


Persemaian merupakan termasuk hal penting dalam budidaya.beberapa faktor yang memepengaruhi pertumbuan tanaman terletak pada persemaian yang dipersiapkan yaitu jenis tanaman serta varietas tanaman yang tentu harus unggul dan bagus untuk di tanam.
Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan.penanaman benih ke lapangan dapat dilakuakan secara langsung dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian.
            Terutama pada budidaya pada varietas yang unggul tahan terhadap hama dan penyakit, jika tanaman yang ditanam terserang penyakit biasanya dilakukan penyulaman, sangat dibutuhkan guna untuk mencapai hasil yang optimal.
Bibit merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat produktifitas tanaman agar tanaman padi berproduksi tinggi dengan mutu baik. Jadi ciri-ciri benih bermutu adalah pertama,benih tersebut diketahui varietasnya dan bersetifikat atau berlabel. Kedua,tingkat kemurniannya mencapai 98%. Ketiga, daya tumbuhnya diatas 90%. Keempat, bernas dan seragam. Kelima, potensi hasilnya. Keenam, sehat artinya bebas dari infeksi jamur dan bersih dari hama. Sehingga apabila benih bermutu tersebut ditanam akan tumbuh dan menghasilkan bibit-bibit unggul dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Pertumbuhan bibit seragam
2.      Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak
3.      Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat,kokoh dan menghijauan
4.      Tahan hama dan penyakit
5.      Produktivitas tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.

Persemaian tanaman padi ada 2 macam yaitu persemaian basah dan kering. Persemaian basah adalah persemaian yang dilakukan pada lahan sawah diluar areal yang kan dipanen. Persemaian disiapkan 25-30 hari sebelum musim hujan (MT I/ sistem culik), sedangkan penyiapan persemaian untuk musim kemarau I (MT II) dilakukan sebelum panen tanaman MT I Agar bibit telah siap dan tanam MT II dapat segera dilakukan. Apabila pola IP padi 300 akan diterapkan maka penyiapan persemaian untuk musim kemarau II (MT III) dapat dilakukan dengan sistem culik pada MT II. Persemaian sistem culik, yaitu persemaian yang dibuat diareal tanaman padi musim sebelumnya menjelang musim panen.
Persemaian kering adalah teknologi persemaian dalam kotak semai plastik yang dilapisi filter berupa kertas koran. Keuntungan menerapkan teknologi sistem persemaian ini diantaranya; tidak perlu melakukan pengelolaan tanah dan daut(pencabutan), hemat lahan dan air, sesuai untuk lahan garapan yang sempit (< 1000 ), pemeliharaan mudah dan efisien serta biaya lebih murah dibandingkan teknologi persemaian sawah secara konvensional atau persemaian basah.

B.     Bahan dan alat
Bahan:
·         Tanah
·         Pupuk kandang
·         Benih padi bersertifikat
Alat:
·         Bak semi
·         Cetok
·         Ember
·         Kantong kertas label

C.    Cara kerja
Penyemaian kering
1.      Siapkan bak semai 40 x 30 x 3 cm dilubangi empat titik pada bagian samping bawah
2.      Bagian dasar dilapisi kertas koran sebgai (filter)
3.      Masukkan media (tanah dan kompos) 1:1 setebal 2 cm
4.      Sebar benih secara merata ( 100 biji/bak)
5.      Tutup dengan media kurang lebih 1cm
6.      Disiram sampai rata
7.      Siram 2x sehari sampai 14 hari
8.      Setelah 2 minggu amati tinggi tanaman,jumlah daun dan panjang akar

PERSEMAIAN BASAH


PERSEMAIAN BASAH

Persemaian merupakan termasuk hal penting dalam budidaya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terletak pada persemaian yang di persiapkan yaitu jenis tanaman serta varietas tanaman yang tentu harus unggul dan bagus untuk di tanam.
Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian,
Terutama pada budidaya pada varietas yang unggul tahan terhadap hama dan penyakit, jika tanaman yang di tanam terserang penyakit biasanya dilakukan penyulaman, sangat dibutuhkan guna untuk mencapai hasil yang optimal.
Bibit merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat produktivitas tanaman agar tanaman padi berproduksi tinggi dengan mutu baik. Jadi ciri-ciri benih bermutu adalah pertama, benih tersebut diketahui varietasnya dan bersertifikat atau berlabel. Kedua, tingkat kemurniannya mencapai 98%. Ketiga, daya tumbuhnya diatas 90 %. Keempat, bernas dan seragam. Kelima, potensi hasilnya tinggi. Keenam, sehat artinya bebas dari infeksi jamur dan bersih dari hama. Sehingga apabila benih bermutu tsb ditanam akan tumbuh dan menghasilkan bibit-bibt unggul dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Pertumbuhan bibit seragam.
2.      Menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak.
3.      Ketika bibit dipindah, tumbuh lebih cepat, kokoh dan menghijauan
4.      Tahan hama dan penyakit
5.      Produktivitasnya tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.
Persemaian tanaman padi ada 2 macam yaitu persemaian basah dan persemaian kering. Persemaian basah adalah persemaian yang dilakukan pada lahan sawah diluar areal yang akan dipanen. Persemaian disiapkan 25-30 hari sebelum musim hujan (MT I/sistem culik), sedangkan penyiapan persemaian untuk musim kemarau I(MT II) dilakukan sebelum panen tanaman MT I agar bibit telah siap dan tanam MT II dapat segera dilakukan. Apabila pola IP padi 300 akan diterapkan maka penyiapan persemaian untuk musim kemarau II (MT III) dapat dilakukan dengan sistem culik pada MT II. Persemaian sistem culik, yaitu persemaian yang dibuat di areal pertanaman padi musim sebelumnya menjelang musim panen.
Persemaian kering adalah teknologi persemaian dalam kotak semai plastik yang dilapisi filter berupa kertas koran. Keuntungan menerapkan teknologi distem persemaian ini di antarany; tidak perlu melakukan pengolahan lahan dan daut (pencabutan), hemat lahan dan air, sesuai untuk lahan garapan yang sempit (<1000 m2), pemeliharaaan mudah dan efisien serta biaya lebih murah dibandingkan teknologi persemaian padi sawah secara konvensional atau persemaian basah.
C. Bahan dan Alat
Alat
1.      Bak semai
2.      Cetok
3.      Ember
4.      Kantong / polibag
5.      Kertas label
Bahan
1.      Tanah
2.      Pupuk kandang
3.      Benih padi bersertifikat
D. Langkah Kerja
            Persemaian basah
1.      Memilih benih yang bersertifikat (benih berkualitas)
2.      Seleksi benih (rendam dalam air) 100 biji per bak
3.      Rendam dalam air selama 12 jam
4.      Peram benih selama 24 jam
5.      Semai benih
6.      Setelah dua minggu amati tinggi tanaman, jumlah daun,panjang akar dan pesentase tumbuh