Sabtu, 09 Desember 2017

PERBANYAKAN TANAMAN CARA VEGETATIF (MENCANGKOK)


PERBANYAKAN TANAMAN CARA VEGETATIF
(MENCANGKOK)

Permasalahan perbanyakan tanaman yang lazim disebut pembibitan tanaman merupakan usaha atau cara menghasilkan bibit tanaman. Pengadaan bibit tanaman dapat digolongkan menjadi dua, yakni usaha bersifat komersial dan non komersial. Pengadaan bibit yang bersifat komersial adalah pengadaan bibit dalam jumlah besar guna memperoleh nilai lebih dari pengusahaannya sedangkan pengadaan bibit yang bersifat non komersial adalah pengadaan bibit yang hanya ditujukkan untuk keperluan sendiri atau diberikan kepada tetangga dan kenalan untuk memenuhi permintaan mereka (Kalie, 2000).
Secara teknis perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua, perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan secara kawin. Perbanyakan vegetatif disebut juga perbanyakan secara tak kawin. Salah satu perbanyakan secara vegetatif ini adalah dengan cara mencangkok, bahkan cangkok merupakan suatu cara perbnayakan tanaman paling tua di dunia. Cara ini tergolong mudah dan sederhana, suatu cabang muda saat masih di pohon diusahakan dapat berakar, kemudian stelah berakar cabang dipotong dan ditanam sebagai suatu tanaman baru (Kalie, 2000).
Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalny mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar,jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu biji,jambu air,jambu monyet), dilema, belimbing manis, lengkeng dan sebagainya. Selain tanaman buah-buahan, tanaman hias bisa juga dicangkok, misalnya bunga sakura, kemuning, soka, nusa indah, bugenvil, cemara dan sebagainya (Wudianto, 1998).
Keuntungan penggunaan teknik pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan yang didapat mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya, tidak memerlukan peralatan khusus, alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk produksi bibit dalam skala besar, produksi bibit tidak tergantung pada ketersediaan benih/musim buah, bisa dibuat secara kontinyu dengan mudah sehingga dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang dihasilkan dengan cara vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan melebar, namun lama kelamaan akan berkembang dengan baik seperti tanaman dari biji, umumnya tanaman akan lebih cepat bereproduksi dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji. Pembibitan secara vegetatif sangat berguna untuk pengembangan bank klon (konservasi genetik), kebun benih klon, perbanyakan tanaman yang penting hasil persilangan terkendali, misalnya hybrid atau steryl hybrid yang tidak dapat bereproduksi secara seksual, perbanyakan masal tanaman terseleksi (Adinugraha, 2007).


B.     Alat dan Bahan
·         Bahan : media tanam
·         Alat : pisau
                        Tali rafia
          Plastik transparan atau sabut kelapa

C.    Cara Kerja
1.      Carilah dahan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
2.      Ukurlah dari batang pohon paling sedikit 10cm
3.      Kupaslah kulit dahan yang akan di cangkok sekelilinngnya dengan panjang kupasan ± 5 cm
4.      Setelah selesai dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering
5.      Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
6.      Selanjutnya, bungkuslah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh
7.      Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari
8.      Setelah banyak akar timbuh, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di dalam tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar