PERBANYAKAN TANAMAN CARA VEGETATIF
(MENCANGKOK)
Permasalahan
perbanyakan tanaman yang lazim disebut pembibitan tanaman merupakan usaha atau
cara menghasilkan bibit tanaman. Pengadaan bibit tanaman dapat digolongkan
menjadi dua, yakni usaha bersifat komersial dan non komersial. Pengadaan bibit
yang bersifat komersial adalah pengadaan bibit dalam jumlah besar guna
memperoleh nilai lebih dari pengusahaannya sedangkan pengadaan bibit yang
bersifat non komersial adalah pengadaan bibit yang hanya ditujukkan untuk
keperluan sendiri atau diberikan kepada tetangga dan kenalan untuk memenuhi
permintaan mereka (Kalie, 2000).
Secara
teknis perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua, perbanyakan generatif dan
perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif merupakan perbanyakan secara
kawin. Perbanyakan vegetatif disebut juga perbanyakan secara tak kawin. Salah
satu perbanyakan secara vegetatif ini adalah dengan cara mencangkok, bahkan
cangkok merupakan suatu cara perbnayakan tanaman paling tua di dunia. Cara ini
tergolong mudah dan sederhana, suatu cabang muda saat masih di pohon diusahakan
dapat berakar, kemudian stelah berakar cabang dipotong dan ditanam sebagai
suatu tanaman baru (Kalie, 2000).
Jenis-jenis
tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalny mangga, beberapa
jenis jeruk (jeruk besar,jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai
jenis jambu (jambu biji,jambu air,jambu monyet), dilema, belimbing manis,
lengkeng dan sebagainya. Selain tanaman buah-buahan, tanaman hias bisa juga
dicangkok, misalnya bunga sakura, kemuning, soka, nusa indah, bugenvil, cemara
dan sebagainya (Wudianto, 1998).
Keuntungan
penggunaan teknik pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan yang
didapat mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya, tidak memerlukan
peralatan khusus, alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk produksi bibit
dalam skala besar, produksi bibit tidak tergantung pada ketersediaan
benih/musim buah, bisa dibuat secara kontinyu dengan mudah sehingga dapat
diperoleh bibit dalam jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang dihasilkan
dengan cara vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan
melebar, namun lama kelamaan akan berkembang dengan baik seperti tanaman dari
biji, umumnya tanaman akan lebih cepat bereproduksi dibandingkan dengan tanaman
yang berasal dari biji. Pembibitan secara vegetatif sangat berguna untuk
pengembangan bank klon (konservasi genetik), kebun benih klon, perbanyakan
tanaman yang penting hasil persilangan terkendali, misalnya hybrid atau steryl
hybrid yang tidak dapat bereproduksi secara seksual, perbanyakan masal tanaman
terseleksi (Adinugraha, 2007).
B.
Alat
dan Bahan
·
Bahan : media tanam
·
Alat : pisau
Tali rafia
Plastik transparan atau sabut kelapa
C.
Cara
Kerja
1.
Carilah dahan yang
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
2.
Ukurlah dari batang
pohon paling sedikit 10cm
3.
Kupaslah kulit dahan
yang akan di cangkok sekelilinngnya dengan panjang kupasan ± 5 cm
4.
Setelah selesai
dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering
5.
Tutuplah hasil kupasan
dengan tanah
6.
Selanjutnya, bungkuslah
dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh
7.
Jaga kelembaban tanah
dengan cara menyiramnya setiap hari
8.
Setelah banyak akar
timbuh, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di dalam tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar