Persemaian
merupakan termasuk hal penting dalam budidaya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman terletak pada persemaian yang di persiapkan
yaitu jenis tanaman serta varietas tanaman yang tentu harus unggul dan bagus
untuk di tanam.
Persemaian
adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit yang siap
ditanam di lapangan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara
langsung dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih
dahulu di tempat persemaian,
Terutama
pada budidaya pada varietas yang unggul tahan terhadap hama dan penyakit, jika
tanaman yang di tanam terserang penyakit biasanya dilakukan penyulaman, sangat
dibutuhkan guna untuk mencapai hasil yang optimal.
Bibit
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat produktivitas
tanaman agar tanaman padi berproduksi tinggi dengan mutu baik. Jadi ciri-ciri
benih bermutu adalah pertama, benih tersebut diketahui varietasnya dan
bersertifikat atau berlabel. Kedua, tingkat kemurniannya mencapai 98%. Ketiga,
daya tumbuhnya diatas 90 %. Keempat, bernas dan seragam. Kelima, potensi
hasilnya tinggi. Keenam, sehat artinya bebas dari infeksi jamur dan bersih dari
hama. Sehingga apabila benih bermutu tsb ditanam akan tumbuh dan menghasilkan
bibit-bibt unggul dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Pertumbuhan bibit
seragam.
2.
Menghasilkan bibit yang
sehat dengan akar yang banyak.
3.
Ketika bibit dipindah,
tumbuh lebih cepat, kokoh dan menghijauan
4.
Tahan hama dan penyakit
5.
Produktivitasnya
tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani.
Persemaian
tanaman padi ada 2 macam yaitu persemaian basah dan persemaian kering.
Persemaian basah adalah persemaian yang dilakukan pada lahan sawah diluar areal
yang akan dipanen. Persemaian disiapkan 25-30 hari sebelum musim hujan (MT
I/sistem culik), sedangkan penyiapan persemaian untuk musim kemarau I(MT II)
dilakukan sebelum panen tanaman MT I agar bibit telah siap dan tanam MT II
dapat segera dilakukan. Apabila pola IP padi 300 akan diterapkan maka penyiapan
persemaian untuk musim kemarau II (MT III) dapat dilakukan dengan sistem culik
pada MT II. Persemaian sistem culik, yaitu persemaian yang dibuat di areal
pertanaman padi musim sebelumnya menjelang musim panen.
Persemaian
kering adalah teknologi persemaian dalam kotak semai plastik yang dilapisi
filter berupa kertas koran. Keuntungan menerapkan teknologi distem persemaian
ini di antarany; tidak perlu melakukan pengolahan lahan dan daut (pencabutan),
hemat lahan dan air, sesuai untuk lahan garapan yang sempit (<1000 m2), pemeliharaaan
mudah dan efisien serta biaya lebih murah dibandingkan teknologi persemaian
padi sawah secara konvensional atau persemaian basah.
C.
Bahan dan Alat
Alat
1. Bak
semai
2. Cetok
3. Ember
4. Kantong
/ polibag
5. Kertas
label
Bahan
1. Tanah
2. Pupuk
kandang
3. Benih
padi bersertifikat
D.
Langkah Kerja
Persemaian
basah
1. Memilih
benih yang bersertifikat (benih berkualitas)
2. Seleksi
benih (rendam dalam air) 100 biji per bak
3. Rendam
dalam air selama 12 jam
4. Peram
benih selama 24 jam
5. Semai
benih
6. Setelah
dua minggu amati tinggi tanaman, jumlah daun,panjang akar dan pesentase tumbuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar